MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR DALAM KONDISI MEWABAHNYA VIRUS CORONA

Pada akhir tahun 2019 menjadi awal cerita tentang suatu benda kecil yang dinamakan virus corona yang mengakibatkan hampir sejumlah orang di China terpapar virus ini dan memakan korban jiwa. Saat ini diawal tahun 2020, Indonesia tengah menghadapi pandemi ini. Tentu hal ini membuat banyak orang didalam negeri panik akan bahaya yang diakibatkannya.
Saat penulis membuat artikel ini tercatat ada 3512 kasus diantaranya 282 sembuh dan 306 meninggal. Angka ini terus bertambah dari awal maret 2020. Tentu disaat seperti ini masyarakat Indonesia perlu saling menguatkan diri satu sama lain, terutama kepada pejuang kemanusiaan yang senantiasa siap untuk mati yaitu para tenaga medis. Permasalahan yang didapat ketika awal adanya pandemi ini ialah langkanya ADP, masker dan alat alat kesehatan lain sehingga membuat tenaga medis kebingungan. Terbukti ketika semuanya itu terjadi setidaknya ada 25 dokter yang merenggut nyawa ketika tengah berjuang menolong saudaranya yang juga berjuang untuk sembuh. Tentu doa dan harapan dari kita semua untuk tenaga medis dan masyarakat yang tengah berjuang bisa dikuatkan oleh Allah SWT dan segera pandemi ini bisa dengan cepat tertangani, Aamin.
Ketika tenaga medis dan pemerintah tengah berjuang untuk menangani penyebaran dan penyembuhan dari vurus ini, kita selaku masyarakat diperintahkan untuk melakukan Social Distancing. Tak ayal beberapa media social saat ini terus mengumandangkan hashtag #dirumahaja. Tentu ini menjadi sebuah himbauan bagi masyarakat agar dapat membantu pemerintah dan tenaga medis untuk menekan angka penyebaran virus.
Ditengah penerapan Social Distancing ini, para pelajar kedapatan untuk belajar dirumah, setidaknya saat ini sampai dengan akhir mei pelajar harus belajar dirumah. Alih-alih belajar dirumah dengan nyaman, banyak teman-teman kita, adik-adik kita yang kesulitan untuk mengakses virtual class atau mengerjakan tugas secara daring yang diberikan oleh guru/dosen karena berbagai hal. Seperti halnya kuota yang selalu habis dan harga yang mahal, tidak adanya akses untuk melakukan daring dan ada pula yang tidak memiliki perangkat mobile atau perangkat pendukung untuk ini. Tentu hal ini menjadi perihal dilematis bagi sebagian orang terutama orangtua yang saat ini pekerjaan mereka harus rela terhambat karena adanya pandemi.
Tentu pemerintah juga bukan tanpa usaha agar pelajar Indonesia bisa mendapatkan haknya untuk belajar. Dengan cara menggratiskan berbagai platform belajar melalui provider agar siswa bisa dengan mudah belajar tanpa harus memikirkan kuota. Akan tetapi tidak semuanya bisa berjalan dengan mudah. Kadang kala guru/dosen memberikan tugas melalui platform yang memang tidak mendapatkan fasilitas gratis yang diberikan oleh pemerintah. Hal ini menjadi berat ketika dikit-dikit harus beli kuota. Apalagi ketika mahasiswa harus mengikuti kelas online melalui Teleconference, tentu akan sangat berpengaruh untuk menghabiskan sisa uang yang ada demi sebuah kuota.
Dari semua permasalahan tersebut tentu semua orang tidak ingin kondisinya seperti ini, apalagi sampai dengan merenggut nyawa orang lain ketika kita dengan egoisnya berkeliaran diluar rumah tanpa memikirkan yang lain.
Hal yang penting yang harus dijaga adalah bersabar dalam bertahan. Yup, insya Allah semua ini aka nada akhirnya. Bagi pelajar yang saat ini kebingungan akan pelajarannya ataupun dibuat bingung karena mahalnya kuota, solusi yang ada ialah denga menjadi kreatif sendiri.
Kita tidak usah terpaku dengan semua pembelajaran kampus yang susah diakses. Dari rumah pun kita bisa mengusahakan dengan sekiranya melihat silabus yang ada, untuk kemudian belajar sendiri dengan membeli kuota secukupnya hanya untuk browsing perihal apa yang ingin dipelajari.
Hal ini perlu sekali adanya dukungan dari pihak kampus dan Kementerian Pnedidikan, agar proses pembelajaran tidak hanya terpaku terhadap kebijakan yang diterapkan oleh kampus. Karena belajar bisa melulu harus mengeluarkan biaya tambahan.
Untuk mahasiswa akhir mungkin saat ini adalah masa tersulit karena penelitiannya terhambat. Akan tetapi kita bisa melihat kebaikan dari semua itu dengan mengkaji lagi tentang penelitian yang akan diteliti atau sedang diteliti dan mengumpulkan sebanyak banyaknya sumber yang dibutuhkan dalam penelitian.
Banyak sekali cara agar dirumah tidak merasa sepi dan kesal akan tugas kuliah. Cukup nikmati apa yang anda bisa, dan lakukan itu. 

Komentar

Postingan Populer